Dongeng Kura-kura dan kelinci sangat terkenal dan banyak dibaca. Dongeng ini juga telah mengalami penulisan ulang berulang kali, karena memiliki pesan moral yang sangat penting. Nilai-nilai moral dalam Dongeng Kura-kura dan kelinci baik untuk dibahas
Dongeng Tikus dan Kodok dari fabel Aesop "A Mouse and A Frog". Dongeng-dongeng Aesop selalu terasa tajam, singkat dan mampu mendobrak imajinasi. Dalam Tikus dan Kodok, saya merasakan pesan yang kuat mengenai pengertian tanpa batas
Dongeng Keong dan Kijang ini saya tulis berdasarkan dongeng ingatan masa kecil, dimana saya sering mendengarkan dongeng yang dituturkan nenek dan kumpi (ibunya nenek) saya. Waktu itu, dongeng ini dituturkan dalam bahasa Bali dengan judul
Dongeng Gajah dan Semut adalah salah satu cerita yang pertama kali saya dengar ketika masih sekolah dasar, rasanya di kelas satu atau kelas dua. Dongeng ini sangat baik untuk menyampaian pesa bahwa kita hendaknya menghargai
Dongeng Seorang Laki-Laki dan Seekor Kucing, Dongeng jenaka yang sebenarnya setingnya jaman modern, sudah ada mobil dan telepon genggam. Dongeng ini saya tulis ulang dengan setting masa yang lebih lama, namun sungguh tidak tahu darimana
Dongeng gagak dan sepotong daging menggambarkan sikap angkuh yang mecelakai diri sendiri. Keangkuhan dan kesomobongan dapat membuat kita tidak mawas diri dari niat-niat jahat yang mungkin ditujukan pada kita. Sikap angkuh, suka dipuji-puji berlebihan merupakan
Dongeng Angsa Bertelur Emas merupakan dongeng yang sangat digemari, karena pesannya tentang sikap menahan diri, tidak rakus atau serakah. Dalam kisah ini, mengambarkan sikap manusia yang ingin cepat, mudah dan sering terjebak oleh ketamakan yang